Menggali Jejak Spiritual: Wisata Religi dan Budaya Petilasan Mbah Kamunoyoso di Desa Tempur
Menggali Jejak Spiritual: Wisata Religi dan Budaya Petilasan Mbah Kamunoyoso di Desa Tempur
Terletak di Dusun Pekoso, Desa Tempur, Kabupaten Jepara, Petilasan Mbah Kamunoyoso menjadi salah satu petilasan di wilayah ini yang sering dikunjungi oleh wisatawan jika ingin berkunjung ke kawasan wisata religi di desa Tempur. Petilasan Mbah Kamunoyoso oleh warga setempat biasa disebut juga dengan Punden Mbah Kamunoyoso. Nama Kamunoyoso sendiri diambil dari kata Abiyoso, Mbah Abiyoso atau Mbah Yoso sendiri diyakini oleh masyarakat setempat adalah nama seseorang yang pada jaman dahulu yang sering melakukan persinggahan atau bahasa lokalnya disebut sebagai “amperan” ketika akan melakukan sebuah perjalanan panjang.
Wisatawan yang berkunjung ke Petilasan Mbah Kamunoyoso tak hanya didominasi oleh masyarakat Jepara saja, namun juga wisatawan yang asalnya dari Semarang, Purwodadi, Demak, Jogja serta daerah lain. Pada setiap Jumat Wage di bulan Apit sendiri diadakan pula sebuah tradisi yakni Sedekah Bumi. Salah satu wujud kearifan lokal ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat sebagai upaya untuk mempertahankan identitas kebudayaan yang ada, selain itu Sedekah Bumi juga dilaksanakan dengan tujuan untuk mensyukuri berkah dari alam yakni hasil bumi di bidang pertanian. Sedekah Bumi oleh masyarakat lokal desa juga biasa disebut sebagai kondangan. Hasil- hasil bumi yang ada dibentuk menjadi sebuah gunungan, tak hanya itu saja pada acara sedekah bumi ini masyarakat juga menyiapkan sebuah ambengan atau tumpeng yang dibuat oleh masing- masing RT. Gunungan dan ambengan yang sudah dibuat tersebut kemudian dibawa berkeliling desa kemudian berakhir di petilasan Mbah Kamunoyoso.
Kegiatan sedekah bumi ini dilaksanakan dan dipusatkan di petilasan atau punden Mbah Kamunoyoso. Setelah gunungan dibawa menuju ke punden, kemudian dilakukan doa- doa untuk meminta sebuah berkat. Tak hanya masyarakat Desa Tempur saja yang melakukan kondangan, tetapi ada juga wisatawan yang asalnya dari luar daerah. Diadakannya tradisi Sedekah Bumi ini ditujukan sebagai bentuk syukur atas nikmat dan rahmat yang telah Tuhan berikan dan juga agar tanah yang ada semakin subur. Sedekah Bumi ini juga dijadikan sebagai salah satu jenis wisata lokal dalam wujud kebudayaan yang tentunya mengandung nilai- nilai positif yang dapat dipelajari dan menarik untuk diikuti dan diketahui.
Hal menarik lain yang dapat ditemukan ketika berkunjung ke petilasan Mbah Kamunoyoso adalah, wisatawan dapat melihat adanya dua tempat ibadah yakni masjid dan gereja yang dibangun secara berhadapan. Letak masjid dan gereja yang dibangun berhadapan ini juga membuktikan adanya wujud toleransi tinggi antar umat beragama yang dapat ditemukan di Desa Tempur. Kawasan Petilasan Mbah Kamunoyoso sangat tepat jika dijadikan destinasi wisata religi dan kebudayaan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Tempur Kabupaten Jepara.
Oleh : Denting Mahasiswi UGM
Leave a comment